Erfan
sakit hati lagi….!!!!
Cepat
pulang, agar ibu tahu betapa rapuhnya Q….!!!!
Seandainya
ibu tahu kondisi Erfan saat ini, ibu pasti akan mencabut kata-kata yang pernah
terucapkan dari bibir ibu…!!!!
Masih
ingatkah dengan ucapan itu ibu????
“Fan,
dalam kondisi apa pun kamu tidak boleh menyakiti perempuan, meski pun kau
sendiri yang tersakiti..!!!!”
Ibu…!!!!
Erfan
hanya bisa menghela nafas panjang, kadang jika helaan itu tak mampu meredam
amarah, buliran kecil dari sudut mata Erfan tanpa dipinta menetes juga
akhirnya. Kemarin Erfan sudah tak berdaya, erfan mengalah dan Erfan pasrah
ibu…!!!!. Kini, rasa sakit itu muncul lagi amat sangat sakit. Saking sakitnya,
Erfan tak bisa berucap sepatah kata, bibir Erfan gugup keluh, terdiam dalam
hening, membeku seperti salju. Hanya gumam dalam hati, pinta dalam doa, harap
dalam cemas, “Ya Allah!Kenapa begini lagi, bukankah hamba sudah berusaha tegar,
hamba sudah bersabar dan hamba tak lagi geram. Kenapa rasa sakit ini kau
kembalikan lagi. Ya Allah, dari sudut hati hamba yang masih tersisa ini,
izinkan hamba tetap melangkah, Laa
Haulawalaa quuwata illa billaahi aliyyil adhiim…!!!”
Ibu..!!!
Apakah,
sabdamu tempo hari itu, sudah menggariskan bahwa nasib dan takdirku seperti
ini?, apakah Ibu telah paham bahwa hidupku akan sebegini deritanya???, apakah
itu sebagai isyarat bahwa “Erfan harus tetap tegar, walau pun harus berderai
airmata darah!!!!,” apakah itu kalimat yang sebenarnya ingin Ibu tanamkan dalam
hati Erfan???, Jawab Ibu!!, sebab hati Erfan tak cukup luas, tak cukup kuat
untuk menampung semua penderitaan ini.
Ibu…!!
Ibu
Harus jawab pertanyaan Erfan!!!!
Siapa
yang mengajari Erfan untuk setia???
Siapa
yang mengajari Erfan untuk sebegitu sayangnnya…???
Siapa
yang mengajari Erfan untuk tidak dengan mudah melupakan sesuatu????
Mengapa
Erfan harus setia???
Mengapa
Erfan harus sayang???
Mengapa
Erfan harus memelihara kenangan itu???
Jawab
ibu!!!!
Ibu…!!!!
Bantu
Erfan menjwab dan menyelesaikan semua ini, sebab Erfan tak cukup kuat
melanjutkan perjalanan, seperti yang ibu titahkan kepada Erfan. Erfan tak cukup
memiliki kemampuan mengejar matahari seperti yang ibu perintahkan, tak cukup
tenaga untuk mendaki gunung seperti yang ibu gariskan pada tangan kanan Erfan.
Ibu…!!!!
Rahasia
apa yang sebenarnya engaku simpan dalam kalimat yang kau sematkan pada Erfan,
adakah keajaiban dan mu’jizat dari kalimat itu?, jika ia, tolong berikan
jawabannya walau dalam mimpi..!!!
Ibu…!!!
Biarkan sakit hatmu, mengajari keteguhan pada hatimu...!!!
BalasHapusdan Biarkan rasa sakit itu, mejadikanmu kian kuat...!!!!