12 Maret 2011

Ibu, dalam diam Aku Memanggilmu


Ibu…

Erfan sakit hati lagi….!!!!

Cepat pulang, agar ibu tahu betapa rapuhnya Q….!!!!

Seandainya ibu tahu kondisi Erfan saat ini, ibu pasti akan mencabut kata-kata yang pernah terucapkan dari bibir ibu…!!!!

Masih ingatkah dengan ucapan itu ibu????

“Fan, dalam kondisi apa pun kamu tidak boleh menyakiti perempuan, meski pun kau sendiri yang tersakiti..!!!!”

Ibu…!!!!

Erfan hanya bisa menghela nafas panjang, kadang jika helaan itu tak mampu meredam amarah, buliran kecil dari sudut mata Erfan tanpa dipinta menetes juga akhirnya. Kemarin Erfan sudah tak berdaya, erfan mengalah dan Erfan pasrah ibu…!!!!. Kini, rasa sakit itu muncul lagi amat sangat sakit. Saking sakitnya, Erfan tak bisa berucap sepatah kata, bibir Erfan gugup keluh, terdiam dalam hening, membeku seperti salju. Hanya gumam dalam hati, pinta dalam doa, harap dalam cemas, “Ya Allah!Kenapa begini lagi, bukankah hamba sudah berusaha tegar, hamba sudah bersabar dan hamba tak lagi geram. Kenapa rasa sakit ini kau kembalikan lagi. Ya Allah, dari sudut hati hamba yang masih tersisa ini, izinkan hamba tetap melangkah, Laa Haulawalaa quuwata illa billaahi aliyyil adhiim…!!!”

Ibu..!!!

Apakah, sabdamu tempo hari itu, sudah menggariskan bahwa nasib dan takdirku seperti ini?, apakah Ibu telah paham bahwa hidupku akan sebegini deritanya???, apakah itu sebagai isyarat bahwa “Erfan harus tetap tegar, walau pun harus berderai airmata darah!!!!,” apakah itu kalimat yang sebenarnya ingin Ibu tanamkan dalam hati Erfan???, Jawab Ibu!!, sebab hati Erfan tak cukup luas, tak cukup kuat untuk menampung semua penderitaan ini.

Ibu…!!

Ibu Harus jawab pertanyaan Erfan!!!!

Siapa yang mengajari Erfan untuk setia???

Siapa yang mengajari Erfan untuk sebegitu sayangnnya…???

Siapa yang mengajari Erfan untuk tidak dengan mudah melupakan sesuatu????

Mengapa Erfan harus setia???

Mengapa Erfan harus sayang???

Mengapa Erfan harus memelihara kenangan itu???

Jawab ibu!!!!

Ibu…!!!!

Bantu Erfan menjwab dan menyelesaikan semua ini, sebab Erfan tak cukup kuat melanjutkan perjalanan, seperti yang ibu titahkan kepada Erfan. Erfan tak cukup memiliki kemampuan mengejar matahari seperti yang ibu perintahkan, tak cukup tenaga untuk mendaki gunung seperti yang ibu gariskan pada tangan kanan Erfan.

Ibu…!!!!

Rahasia apa yang sebenarnya engaku simpan dalam kalimat yang kau sematkan pada Erfan, adakah keajaiban dan mu’jizat dari kalimat itu?, jika ia, tolong berikan jawabannya walau dalam mimpi..!!!

Ibu…!!!

Dalam diam serta doa, penuh cinta dan benci Erfan memanggilmu…!!!!


1 komentar:

  1. Biarkan sakit hatmu, mengajari keteguhan pada hatimu...!!!
    dan Biarkan rasa sakit itu, mejadikanmu kian kuat...!!!!

    BalasHapus