25 Februari 2011

Tak Cukup Hanya Keyakinan

Hatiku masih gagu untuk sekedar mengucap sepatah kata kakiku pun masih enggan untuk kuluruskan masih saja terlipat menyangga tubuhku memandang bintang tanganku pun masih memeluk lipatan kakiku mengusir dingin yang kadang menyerang dalam kelam mataku juga masih rancau memilah bias-bias bintang yang mana yang harus benar-benar kupandang ? keyakinan tak cukup hanya keyakinan keyakinan masih menjanjikan kegamangan yang kunanti saat ini adalah selimut yang melindungiku dari dingin yang menyerang bukan hanya sekedar sebias sinar yang menyilaukan Kekasihku kekasihku,... masih ingatkah kabut yang menghentikan langkah kita ? saat kau terpeleset dan hampir lepas genggaman tanganmu dan gravitasiku menarikmu kembali tanpa ragu kekasihku,... kabut itu telah berlalu, hanya kabut putih yang membawa beku yang membekukan bibirmu saat begitu dekat kita menyatu tanpa kata, tanpa desah nafas kita, hanya mata mewakili semuanya, semua yang pernah ada diantara kita semua yang pernah tergambar didinding-dinding haluan kita kekasihku,... masih ingatkah saat kita sama-sama dihanyutkan deras sungai ? saat itupun genggaman tanganmu hampir terlepas, hampir saja aku kehilanganmu, tapi kembali sungai ini masih mengasihi kita, bukan kita,.. tapi cinta kita kekasihku,... masih ingatkah tentang bulan ketujuh yang kau isi dengan malam bahagiamu ? tentu kamu masih ingat, tapi aku sama sekali tak ingat malam itu, karena malam itu aku sedang menunggu kereta senja yang akan membawaku jauh darimu. dan kau,... menikmati malam tanpaku dan aku,... hanya sendiri menapaki jejak-jejak langkah kita tanpamu,... kekasihku,... bukan,... bukan kekasihku lagi,... tapi pemberi luka hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar