Tanah menangis 
pipinya yang kemerahan basah oleh airmata langit senja 
seikat lidi berdiri tegak di pinggir akhiran 
engkau menunggu yang pasti datang 
tanpa sesiapa 
Kabut datang kabut pergi 
gigil meresap tiada rasa terhisap 
engkau terdiam, belum juga terjaga 
Kesunyian meratakan fana 
engkau ada dan tiada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar