25 Februari 2011

Karena Bahagia adalah Pilihan

Sungguh tak mudah bagiku menahan segala macam perasaan yang ada. Karena raut wajah dan sifat selalu berhasil bereaksi sesuai dengan kondisi yang sedang kualami. Tapi kali ini aku ingin belajar bersikap, seperti sedang tak ada sesuatu yang mampu mengubahku menjadi tidak seperti biasanya. Senyum, tatapan mata dan intonasi sengaja kubiarkan datar. Meski terkesan sedikit aneh, aku merasa lebih sempurna daripada mengeluhkan keadaan yang selalu tak sama dengan harapan. Tapi ini bukan berarti seluruh pintu hatiku telah tertutup rapi, aku masih manusia seperti yang mereka kenal sebelumnya. hanya saja, detik ini mengajakku belajar menghadapi dan menerima segala bentuk keadaan yang akan sulit kulalui sendiri. Kemudian membuktikan bahwa kebahagiaan adalah pilihan tanpa memperdulikan kondisi dan situasi hati. Mungkin akan lebih mudah rasanya untuk bahagia saat aku tidak sedang sedih atau tertimpa musibah dan masalah. Tapi masihkan mungkin hati ini tetap bahagia, saat musibah dan masalah sedang membentang luas hampir di sepanjang jalan-jalan masa depan? aku benar-benar tak punya alasan yang sesuai untuk pertanyaan yang kubuat sendiri. bahkan untuk menjawab ya atau tidak pun aku tak mampu memberikan garansi yang akan bertahan lama. Hingga akhirnya Tuhan kirimkanku seseorang untuk menjawab semua ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar