25 Februari 2011
Sepenggal Harap
Dan seketika, 
pesona wajah yang kau tawarkan di sela-sela malamku 
adalah karya Tuhan yang maha agung 
untuk menyajikan anggur cinta dalam cawanku, hingga 
mabuk kepayangku menggoyahkan cakap hatiku 
cahya matamu adalah kilatan-kilatan petir dari tebalnya mendung 
mencengkeram kuat hati dan jiwaku 
hingga lunglai tiada berdaya di hadapanmu 
engkau adalah sekumpulan mawar di taman bunga yang ketika mekar merekah melimpah ruah pesona cintamu 
engkau adalah bungadona di kedalaman telaga asmara 
yang mengombang-ambingkan jiwaku saat bersampan di permukaannya 
kemudian engkau tenggelamkan aku dalam telaga khayal dan mimpi tak bertepi 
kuharap engkau menjadi mentari di langit hatiku 
mengusir malam-malam panjang kelabu 
engkau adalah bunga rindu berkerudung kebisuan 
dan aku hanyalah seorang pemimpi yang terdampar di sebuah pulau jauh dari bumi 
satu sisi hatiku tersenyum, namun yang lainnya tersedu-sedu dan jiwaku meratap gagap 
sepenggal harap berkalang gundah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar