14 Oktober 2010

Kata Hati

Kenal kata hati ? Percaya kah ? Kalau saya antara percaya dan tidak tapi herannya kata hati selalu benar. Ketahuannya bila terbukti. Yang paling sederhana adalah menjawab soal pilihan ganda. Waktu masih sekolah sering sekali kata hati harus pilih A tapi otak bilang C. Saya pilih C. Buktinya benar jawabannya A. Menyesal sekali. Berulang kali terjadi tapi saya tetap ga nurut sama kata hati. Tinggal menyesal saja “Kenapa ga pilih A, ya”
Tapi untuk perbuatan baik dan buruk, saya menurut. Iya …lah mana ada sih tidak melakukan sesuatu yang jelas-jelas itu buruk dan melakukan bahwa itu jelas-jelas baik. Dan otak pun sinkron dengan kata hati. Yang berabe kan otak dan kata hati bertolak belakang, itu yang repot.
Untuk jodoh, pernah kata hati saya “inilah orangnya yang saya cari …” Tapi berjalannya waktu … ga sreg … Sampai saat ini kata hati saya tidak pernah bilang apa-apa lagi. Menyedihkan.
Yang paling seru, kata hati bilang ada sesuatu yang tidak beres dengan si A, secara tiba-tiba muncul perasaan tidak enak dan kata hati bilang “telepon, itu ada wartel … telepon … ada sesuatu yang tidak beres dengan si A”. Tapi otak bilang “engga ahh, baru nelepon, ga ada apa-apa”. Tapi kata hati ini bawel terus sampai akhirnya si A telepon pada malam harinya “Bapak saya meninggal. Saya ada di Bandar”. Saya terkejut tapi bukan karena bapaknya meninggal tapi karena benar kata hati.
Untuk kesekian kali kata hati benar. Terlalu banyak kata hati berbicara. Terlalu banyak kebenaran. Apakah 1 kali kata hati berkata saya akan langsung menurutinya ? Apakah perlu kata hati memukul saya sehingga mengerti dan tidak perlu diulang-ulang perkataannya ? Maaf, kalau saya tidak menurut …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar