4 Juni 2011

Pada Batas Imajinasimu Saja

Bukankah aku pernah bilang? Kamu mencintai imajinasimu tentang aku. Dan ketika kamu tau bahwa aku tidak seperti apa yang ada diimajinasimu tentang aku, kamu marah, kamu kecewa dan menyalahkanku karena aku tidak seperti aku dikepalamu. Dan kamu pergi..
Ah, bukankah ini bukan yang pertama kali? Lalu kenapa kamu masih mempertaruhkan hatimu untuk hal yang kamu ketahui hanya akan melukaimu?
Lalu kamu berkata, kamu tidak akan kehilangan dirimu, kamu hanya tidak bisa menolak perhatian. Kamu berkata tidak peduli dengan bekas bekas luka yang terus bertambah, tapi bukankah kamu menangis siang dan malam? Bukankah bekas-bekas luka itu tidak akan hilang selamanya? Untuk apa senyum dan tawa yang sementara itu dibandingkan dengan rasa sakit-rasa sakit yang akan kamu ingat selamanya?
Lalu kemu kembali ke pelukan seseorang yang tidak membiarkan lukanya sembuh, luka yang kamu buat. Ke pelukanku.
Kamu bisa selalu kembali padaku. Cuma aku yang terus melihat kamu dalam imajinasiku. Bahkan ketika aku melihat kamu tidak seperti kamu dalam imajinasiku, aku memilih untuk tetap mencintaimu yang ada dalam imajinasiku walaupun tanganku memeluk dirimu yang sesungguhnya. Aku lebih memilih menjadi buta.
Aku merasa nyaman dalam pelukanmu. Walaupun aku tau ada yang sangat menyedihkan dalam kata-katamu itu.. aku membutakan hatiku juga....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar