1 Juni 2011

Menakar Kekhilafan


Khilafkau …
Tak pernah memberikan ruang sedikit pun padamu untuk mengenal cinta lain selain pada cintaku yang maha, sehingga mungkin saja kau merasa bosan dan jenuh sebab hanya mengenal satu warna cintaku saja, dan engkau pun berlalu menjauh.

Khilafkau …
Adalah Mebiarkanmu kedinginan di luar sana, mempersilahkan angin memanjati rambutmu dan menapaki alismu, sehingga ketika kubelai kau dengan ketulusanku semuanya tak lagi bermakna, sebab kau lebih merasa nyaman di luar sana, dan kau pun lenyap menghilang.

Khilafkau …
Adalah Terlalu mengagungkan dan mengagumimu, tanpa berpikir panjang bahwa semuanya hanya sekedar ilusi dan fantasi dari inderaku yang tak jarang sering menipu, sementara jauh di luar sana yang terjadi malah biasa-biasa saja, malah keagungan dan mengagumimu hanya fana saja, dan kepergianmu pun tak terbendung.

Khilafkau …
Melupakan kenyataan tentang bahawa “Cinta bukanlah segala-galanya”, lebih dari itu segala atribut yang mencukupi untuk melanjutkan hidup itu lebih penting dan utama, sehingga ketika kutawarkan cinta sebagai pilihan hidup kau malah mentangan kirikannya. Dan kau pun berpaling, meninggalkanku dengan derita yang hingga saat ini masih tersisa.

Khilafkau …
Tak pernah memberikan kesempatan pada hatiku sendiri untuk membuka ruang pada perempuan lain, sehingga ketika semuanya berakhir tak ada lagi yang tersisa selain hanya kesedihan yang tak bertepi.
Aku lahir dari resah desah angin dan gelisah musim
Yang menahan debar yang kapan saja bisa runtuh
Entah angin musim seperti apa lagi
Yang akan mengurungku di setiap tikaman waktu

Pada esok
Entah musim seperti apa lagi
Yang akan memajang bukit pasir di gurun yang lain
Gurun yang belum jua ku beri nama
Sampai tiupan sangkakala musim tak kunjung lembab

Saat kemarau berkepanjagan
Berharap membasahi dahaga
Aku pergi dengan sejuta kata yang tercuap

Ketika gemuruh dada ini gundah merentak rentak
Meregang bingung karena rindu
Ku ingin berpetualang
Untuk menanam kembali mata air di gurun pasir yang dingin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar