26 Desember 2010

“Hanya “Dia” yang boleh menindasku, itu pun kalau Ia mau….!!!!”

Pada titik jarum jam ini aku berhenti berbuat apa pun..!!!
Termasuk didalamnya hasrtaku menuju harapan yang terlanjur “Terbingkai…!!!”
Saat  pertarungan antara hati dan fikiran merajai diriku, aku menemukan titik jarum jam mendadak berhenti. Dan itulah waktu yang tepat buatku untuk menetukan kemana kakiku harus terlangkah selanjutnya.
Senin, 27/12/2010 aku menentukan sikap, setelah pertarungan melelahkan menguras emosi memeras air mata yang tak kunjung usai. Maka dengan ini aku katakan…..
“Jarum jam yang sengaja kau berikan telah larut bersamaku menghitung sejumlah kesedihan, bisa jadi sebenarnya ia tak mau berputar, tapi apa boleh buat kadung ditakdirkan jadi jam yang harus berputar mengitari  angka 1 sampai 12…..!!!.”
Tak ada lagi yang bisa kuutarakan, semuanya berhenti pada titik nol. Angka yang tidak pernah diketahui bagian-bagian dari sudutnya…..!!!
Tak ada lagi….!!!!
“Biarkan aroma kebencian menebar dan menapaki jantungku, Biarkan dendam menemaniku sampai akhir nafasku, biarkan, biarkan dan biarkan…!!!”
Usai sudah, seperti punting “Rokok” yang kubuang beberapa detik yang lalu….!!!!!
“Selamat tinggal pada cinta, benci dan rindu…!!!!”

1 komentar:

  1. Bener tuh.....
    Biarkan semuanya...
    Larutkan dirimu dalam kesedihan....
    Sampai-sampai tak akan ada lagi kesedihan setelah ini....
    Biarkan Hatimu berlatih tuk mendendam dan membenci.....
    Agar setelah ini penyakit dihatimu selamanya mati.....

    BalasHapus