3 Januari 2011

Apocalypse

Terimakasih telah memberiku kesia-siaan hidup hingga sekarang aku berdiri disini. Terima kasih atas fitnah kalian yang membuatku begitu dibenci. Aku dikelilingi ribuan mahkluk yang tak kukenal. Menghakimiku dan aku melihat wajah kalian yang tertawa di belakang mereka.
Sejurus angin selatan menghembus bara yang menyala dalam jiwaku. Takkan pernah padam dendam yang kalian tanamkan padaku sejak kalian menyiksaku. Puncak perih dan pedih yang kutahan dengan sisa nafas dan kekuatan yang kupunya. Dan kutahu hari ini kalian berencana mengakhirinya. Buktikan bahwa kalian memang bisa.
Aku akan menghentikan penghancuran yang telah lama kalian rencanakan. Meski harus putus retakanku. Meski harus habis seluruhnya. Kelahiranku yang begitu diimpikan. Kini akan kalian habisi dan aku takkan membuat orang tuaku menangis! aku akan menghancurkan kalian lebih dulu.
Aku takkan membiarkan kalian mengambil apa yang telah kulakukan dengan semua yang kupunya. Kebencian yang kalian alamatkan takkan pernah sanggup untuk menumbangkan tulang-tulangku yang telah dipenuhi cinta oleh mereka. Takkan sanggup membuat aliran darahku yang telah dialiri oleh senyum tulus mereka berhenti berdesir.  Aku akan membuat kalian menyerah saat ini!
Kunanti wahyumu yang tak kunjung tiba atas batinku. Kau buka mataku lalu kau butakan darinya segala kebenaran hingga aku hanya melihat kekosongan dan kebohongan. Jangan lagi kau sembunyikan. Sebab pagi juga tak pernah menyembunyikan fajarnya. Kutunggu sebuah tawa yang kau janjikan untukku. Yang telah kupertaruhkan dengan separuh usiaku.  Tepati janjimu karena Tuhan telah menggugurkan dedaunan itu.
Hentikan dusta yang mengalir dalam hitam darahku. Aku tahu kau bisa. Mana wahyumu? kebijaksanaanmu akan malam yang semakin mencekam. Disaksikan para pengkhianat yang ditakdirkan untuk mencabikku. Mata yang penuh kebencian.. 
Kumohon hentikan penghancuran ini! aku tak lagi memiliki apa-apa untuk kau ambil. Biarkanlah aku melihat mentari meski hanya sekali. Sebelum aku pergi dan tak kau izinkan untuk kembali. Tapi aku tahu bahwa kenangan itu suatu hari akan bangkit dan menuntut pembalasan dari apa yang kau lakukan. Berikan aku kesempatan kedua untuk membuktikan bahwa aku memang bisa. Tapi kau tak pernah memberikan kepercayaan itu. Aku membencimu saat ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar