Terimakasih  telah memberiku kesia-siaan hidup hingga sekarang aku berdiri disini.  Terima kasih atas fitnah kalian yang membuatku begitu dibenci. Aku  dikelilingi ribuan mahkluk yang tak kukenal. Menghakimiku dan aku  melihat wajah kalian yang tertawa di belakang mereka.
Sejurus  angin selatan menghembus bara yang menyala dalam jiwaku. Takkan pernah  padam dendam yang kalian tanamkan padaku sejak kalian menyiksaku. Puncak  perih dan pedih yang kutahan dengan sisa nafas dan kekuatan yang  kupunya. Dan kutahu hari ini kalian berencana mengakhirinya. Buktikan  bahwa kalian memang bisa.
Aku  akan menghentikan penghancuran yang telah lama kalian rencanakan. Meski  harus putus retakanku. Meski harus habis seluruhnya. Kelahiranku yang  begitu diimpikan. Kini akan kalian habisi dan aku takkan membuat orang  tuaku menangis! aku akan menghancurkan kalian lebih dulu.
Aku  takkan membiarkan kalian mengambil apa yang telah kulakukan dengan  semua yang kupunya. Kebencian yang kalian alamatkan takkan pernah  sanggup untuk menumbangkan tulang-tulangku yang telah dipenuhi cinta  oleh mereka. Takkan sanggup membuat aliran darahku yang telah dialiri  oleh senyum tulus mereka berhenti berdesir.  Aku akan membuat kalian menyerah saat ini!
Kunanti  wahyumu yang tak kunjung tiba atas batinku. Kau buka mataku lalu kau  butakan darinya segala kebenaran hingga aku hanya melihat kekosongan dan  kebohongan. Jangan lagi kau sembunyikan. Sebab pagi juga tak pernah  menyembunyikan fajarnya. Kutunggu sebuah tawa yang kau janjikan untukku.  Yang telah kupertaruhkan dengan separuh usiaku.  Tepati janjimu karena Tuhan telah menggugurkan dedaunan itu.
Hentikan dusta yang mengalir dalam hitam darahku. Aku tahu kau bisa.  Mana wahyumu? kebijaksanaanmu akan malam yang semakin mencekam.  Disaksikan para pengkhianat yang ditakdirkan untuk mencabikku. Mata yang  penuh kebencian.. 
Kumohon hentikan penghancuran ini! aku tak lagi memiliki apa-apa untuk  kau ambil. Biarkanlah aku melihat mentari meski hanya sekali. Sebelum  aku pergi dan tak kau izinkan untuk kembali. Tapi aku tahu bahwa  kenangan itu suatu hari akan bangkit dan menuntut pembalasan dari apa  yang kau lakukan. Berikan aku kesempatan kedua untuk membuktikan bahwa  aku memang bisa. Tapi kau tak pernah memberikan kepercayaan itu. Aku  membencimu saat ini
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar