Perjalanan  Spiritual Iwan Fals dan Ki Ageng Ganjur ke Pondok Pesantren (Ponpes)  benar-benar disambut antusias orang indonesia (OI) Kalangan Mahasiswa  IAIN SURABAYA. Ribuan penggemar fanatik Iwan dan ratusan santri langsung  berbaur di Lapangan IAIN Surabaya sejak sore.
|  | 
| Bang Iwan foto Bareng Mbak Lanfang | 
(erfanzone blog) Dalam  konser bertajuk "Perjalanan Spiritual ke Pesantren" yang dihadiri  Rektor IAIN Surabaya Prof Nur Syam dan Wagub Jatim Saifullah Yusuf itu,  Zastrouw selalu mengomentari lagu yang akan atau sudah dinyanyikan Iwan  Fals dengan pandangan agama.
Di  hadapan mahasiswa IAIN Surabaya, santri di Surabaya, dan komunitas OI  (komunitas penggemar Iwan Fals yang disebut "Orang Indonesia") Surabaya  itu, Iwan Fals melantunkan tujuh lagu seperti Sarjana Muda, Ibu, Tanam  Tanam Siram Tanam, Jula Juli Yo, Bung Hatta, Pesawat Tempur, dan Guru  Oemar Bakrie.   
"Kalau  sarjana untuk semata-mata mencari kerja, bukan mencari ilmu, ya begitu.  Pesantren justru lebih baik, karena pesantren itu mencetak sarjana  kehidupan," kata budayawan pimpinan Sanggar Ki Ageng Ganjur, Zastrow,  mengomentari lagu pertama Iwan Fals.
Malam  itu, seniman yang sempat dilarang tampil oleh Orde Baru itu juga tidak  lupa melontarkan kritik, seperti di sela-sela melantukan lagu tentang  "Jula Juli Yo."
"Nasi wis dadi bubur, dudu sego. Dadi pejabat sing jujur, nek nggak jujur mlebu neroko, (Nasi sudah menjadi bubur, bukan nasi lagi. Jadi pejabat itu yang jujur, kalau tidak jujur bisa masuk neraka)," ucapnya, disambut applaus hadirin.
Di Jawa Timur, Iwan Fals dengan dukungan perusahaan rokok "Djarum" itu mengunjungi 12 pesantren mulai dari Jember, Lumajang, dan akhirnya di Surabaya.
"Dari berbagai kiai yang saya datangi, saya senang masukan mereka bahwa seni itu bisa mengajak kepada kebaikan seperti syiar agama yang pernah dilakukan Wali Songo, asalkan di dalamnya ada nilai-nilai dakwah," katanya. (02/10/2010)
"Nasi wis dadi bubur, dudu sego. Dadi pejabat sing jujur, nek nggak jujur mlebu neroko, (Nasi sudah menjadi bubur, bukan nasi lagi. Jadi pejabat itu yang jujur, kalau tidak jujur bisa masuk neraka)," ucapnya, disambut applaus hadirin.
Di Jawa Timur, Iwan Fals dengan dukungan perusahaan rokok "Djarum" itu mengunjungi 12 pesantren mulai dari Jember, Lumajang, dan akhirnya di Surabaya.
"Dari berbagai kiai yang saya datangi, saya senang masukan mereka bahwa seni itu bisa mengajak kepada kebaikan seperti syiar agama yang pernah dilakukan Wali Songo, asalkan di dalamnya ada nilai-nilai dakwah," katanya. (02/10/2010)
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar