/1./
Untuk
yang tak mampu kusebutkan namanya…!!!!
Bagaimana
kabarmu sekarang????
Waktu
begitu cepat berlalu, tak terasa emat purnama aku tak lagi mendengar kisahmu. Candamu
tak lagi mengisi pagiku, tawamu tak lagi menemaniku. Seperti apa dirimu
sekarang?????. Apakah kau masih seperti dulu, membangunkanku, menegurku,
menasehatiku dan melempar senyum padaku, meski pun saat ini semua itu tak lagi milikku.
/2./
Untuk
yang tak mampu kusebutkan namanya….!!!!
Kita
pernah sama-sama menebar asa, membingkai cerita, mengantungkan sepenggal harap
pada yang langit. Kita juga pernah menagis bersama, menjalani hari-hari dengan
sisa keyakinan bahwa kelak kita akan sampai pada ujung perjalanan yang saat itu
tengah kita tempuh. Dan kita pernah mengurai mimpi bersama, berjanji sekata
pada apa pun yang tejadi. Toh meski pun pada akhirnya kita harus mengalah pada
kenyataan.
/3./
Untuk
yang tak mampu kusebutkan namanya…!!!
Bagaimana
mungkin aku bisa meniadakanmu dari dasar hatiku, sementara kenangan demi
kenangan sedikit pun tak pernah memberikan kesempatan padaku tuk sejenak
berhenti memikirkan dirimu. Bagaimana mungkin aku bisa melupakanmu, sedangkan
cintamu di hatiku tak pernah memberikan ruang untuk orang lain mengantikan
posisimu di hatiku.
/4./
Untuk
yang tak mampu kusebutkan namanya…!!!
Rasa ini
masih saja seperti dahulu, tak pernah bisa diajak untuk berdamai, ia tetap satu
padamu, seperti ombak yang tak pernah letih mengejar pantai. Seperti senja yang
tak pernah lelah menemani Burung Camar, seperti matahari yang menyelimuti pagi
dengan hangatnya, seperti lilin yang terang dalam gelap.
/5./
Untuk
yang tak mampu kusebutkan namanya…!!!
Aku tak
begitu yakin dengan rasa yang saat ini ada pada dirmu, yang ku tahu sekarang
kau benar-benar hilang dari diriku. Engkau benar-benar lenyap bersama bintang
dan orionmu. Orion yang sering kau kisahkan padaku “Hubby, aku ingin seperti
Orion, yang terbang tinggi bebas tanpa batas,” kata-katamu itu sampai detik ini masih aku ingat. Yah,
engkau sekarang benar-benar terbang bersama orionmu, dan tak mungkin pernah
kembali padaku yang serupa vega…!!!!
/6./
Untuk
yang tak mampu kusebutkan namanya…!!!
Adakah yang lebih menggetarkan semesta ini selain dari menyebut
namamu?, yang lahir dari rahim samudera, yang kemilaunya perlahan menggenangi
riak-riak kecil ombak menjelma larik-larik cahaya, yang menghunus menuju
jantung langit. Seperti cinta. Rekah pada fajar yang sunyi. Diam-diam
menoktahkan keagungan namamu. Bahkan dalam hujan sekalipun, engkau mencurahkan
cinta yang menetesi gelombang yang menengadahimu..
/7./
Untuk
yang tak mampu kusebutkan namanya…!!!
Pernah kau tanya, Langit, serupa apakah biru?
Kataku, seperti aku yang menyebutmu dengan lafal cinta, biru,
sekali pun malam yang tergelap bersiasat menyembunyikan kerlip-kerlip bintang
darimu.
/8./
Untuk
yang tak mampu kusebutkan namanya…!!!
Aku mencintaimu. Dengan satu-satunya cinta yang kuketahui. Seperti
lengkung dirimu yang melingkupiku utuh-utuh, melepas semua batas. Seperti
pernah di suatu masa hanya ada debur dadaku yang mendegupi debar dadamu.
Seperti itu saja aku mencintaimu. Tanpa ingin.
Bagaimana mungkin aku menginginkan, sementara kau menindai setiap ombak
yang ada dalam diriku, menjadikanku seluruhmu dalam sepenuhku?
/9./
Untuk
yang tak mampu kusebutkan namanya…!!!
Begitu
mahal harus kubayar atas kepergianmu dariku….!!!!
Aku tak
lagi mampu menyebut namamu….!!!!
Sampang,
30/04/2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar