Mari sejenak lupakan silang kata kasus korupsi di Indonesia, hilangkan rasa sedih melihat beragam bencana yang menimpa bumi pertiwi. Sebantar saja, kita fokus melihat perjuangan dan nasionalisme Timnas Sepak Bola Indonesia. Tiket ke final sudah di genggaman, harapan untuk menjadi juaran kian tampak di depan mata, apalagi yang akan dihadapi di final nanti adalah tim yang dipecundangi Indonesia pada babak penyisihan Piala AFF 2010, siapa lagi kalau bukan Malaysia.
Tanpa tersentuh kekalahan…!!!!, prestasi luar biasa yang diperoleh Timanas sepak Bola Indonesia. Meski pun masih belum juara, paling tidak punggawa Garuda mampu membuktikan bahwa mereka juga patut diperhitungkan dikancah sepak bola Asia Tenggara. Dibabak penyisihan saja, pasukan Merah Putih mampu melibas Malaysia 5 gol, setelah itu melumat Laos enam gol tanpa balas, dan sejarah juga mencatat kemenangan pertama Indonesia atas Thailand, lewat kedua tendangan penalti Bambang Pamungkas. Selayaknya kita angkat topi kepada seluruh punggawa timnas Sepak Bola Indonesia. Berkat perjuangan mereka, tinggal selangkah lagi untuk pertama kalinya sejak 1996 digulir harapan membawa Trophy Piala AFF ke Indonesia, begitu jelas ada di depan mata.
Sempat khawatir ketika salah seorang pengacara public, David Tobing menggugat logo garuda yang tersemat di dada kiri kaos timnas. Tak tangung-tanggung, gugatannya ditujukan kepada presiden, PSSI, Menpora, Mendiknas. Dalam gugatannya, David Tobing berdalih penyematan lambang Garuda di kaos timnas telah melanggar UU No 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan lagu Kebangsaan.
Gugatan David langusung mendapat reaksi keras berbagai kalangan. Salah satunya rekasi dating dari Yakin Simatupang, ketua Suporter Nasional Sepakbola Indonesia (SNSI), Dia menilai gugatan tersebut dianggap mengganggu konsentrasi pemain timnas yang akan berlaga di semi final melawan Philipina.
Masalah yang dihadapi Timnas Indonesia, mengingatkan kita pada polemik yang juga dialami Tim Azzuri (Julukan Timnas Sepak Bola Italia), lima tahun silam. Kala itu, Italia harus konsentrasi untuk menghadapi babak penyisihan Piala Dunia 2006 yang digelar di Jerman. Sementara di dalam negeri, kasus Calciopoli (Pembelian wasit atau pengaturan skor untuk memenangkan salah satu club), mencoreng nama besar Si Nyonya Tua (Julukan Juventus), terlebih kasus memalukan tersebut menjadi tamparan keras bagi Federasi Sepakbola Italia (FIGC). Juventus harus menerima ganjaran atas perbuatan nakalnya, Klub yang bermarkan di Turin itu harus rela turun kasta. Yah, Juve didegradasi ke seri B.
Pada saat itu juga, beberapa pengamat mengatakan Tim Azzuri tidak akan bisa berbuat banyak dipentas sepak bola terakbar di jagad ini (Piala Dunia). Mengingat masalah pelik yang tengah melanda dunia sepak bola negeri Pizza tersebut. Tapi apa yang terjadi, fakta berbicara lain. Tim Azzuri melenggang mulus menuju puncak, setelah menjungkalkan tim tuan rumah (Jerman) dua gol tanpa balas, di partai puncak Italia menghentikan langkah Tim Ayam Jantan (Prancis) lewat adu pinalti. Dan Italia pun melenggang sebagai juara dunia untuk yang ketiga kalinya.
Nah, mengaca dari pengalaman Tim Azzuri, semoga cobaan yang dialami Timnas Indonesia membawa berkah, Indonesia menjadi juara Piala AFF 2010 untuk yang pertama kalinya. Semoga, gugatan yang dilayangkan David Tobing menjadi pecutan dan semangat bagi Merah Putih untuk menjadi yang nomor satu di Asia Tenggara alias juara. Semoga!Terbanglah Garudaku…..!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar