Masih tetap sama, kepercayaan itu masih belum berubah. Ketulusan itu masih tak ditemukan, kemanisan yang ada disekitar hanyalah sebuah kamuflase keindahan. Tahu diri ini dimanfaatkan lagi, tahu akan lemahnya hati hingga lagi - lagi bersedia untuk dibohongi. Harus bagaimana lagi? memang begitu yang nyata-nya.Semua ada maksud dan tujuan. Selama masih memberi manfaat selama itu juga mereka berkerumun mengelilingi. Pahit, sakit itu sudah terlanjur biasa. Manis maya yang dirasa sudah juga diri sadari sebagai nyata. Saat nya pasti tiba, mereka membunuh diri ini, saat telah mencapai puncak. Puncak keinginan mereka, puncak segala hasrat dalam jiwanya. Kemanakah jiwa ini bila saat itu tiba? Tetap bisa tersenyum, karena diri ini yakin pada-Nya.
Pada pemberi mimpi, pada pemberi asa. Bahwa diri ini akan terus bisa BERGUNA… walau akhirnya hanya untuk di-GUNA-kan demi kepentingan mereka. diri tetap bersyukur pada-Nya. Karena jiwa masih tetap dalam raga. Karna sakit buat dewasa, karna hidup menjadi berwarna.
Terus saja anggap diri bodoh, karna jiwa sadar begitulah adanya diri. Stttt.. bukan rahasia lagi adanya. Diri tak akan didekati bila tak ada, pandai anugrah Illahi. Juga tak perlu disembunyikan lagi, diri tak akan digemari bila tak ada Rezeki karunia Pemilik setiap Hati.
Bagi semua penikmat manfaat diri, semoga kalian temukan kenyataan yang paling nyata satu waktu nanti. Bahwa kalian pun sama layak-nya jiwa ini. Hanya di-Manfaat-kan demi kepuasaan yang lainnya. Saat kalian rasakan itu, diri ini telah jauh lebih baik. dan akan dengan tulus dapat berkata “thanks for being used me for long time.. ”
*dari hati yang tak lagi bisa rasakan sakit yang terlalu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar